Jumat, 03 Agustus 2018

NHW1 MIIP - Universitas Kehidupan



Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Hi buibukkkk!

Sepertinya blog ku akan sering sering update semenjak menjadi mahasiswi MIIP batch 6 Bekasi (karena tugasnya di upload disini hehehehe)

Materi pertama MIIP adalah tentang adab menuntut ilmu, interesting kan?

Jadi buibuk pabapak, menuntut ilmu itu ada adab adabnya loh yang harus diikuti agar ilmu yang didapatkan menjadi berkah.. untuk tau apa aja adab adabnya, makanya ikutan MIIP (loh malah promosi hahaha). Nanti di post yang terpisah InsyaAllah saya akan share poin-poin penting materi tsb yaa.. Nah setelah mendapatkan materi tsb, tibalah saatnya kita untuk mengerjakan tugas pertama atau istilahnya NHW 1 (Nice Home Work) ADAB MENUNTUT ILMU, dimana pertanyaannya adalah.........

  1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
  2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
  3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
  4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.


“Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia, Salam Ibu Profesional. /Tim Matrikulasi Ibu Profesional/”

1. Jurusan ilmu di universitas kehidupan

Ini mungkin bahasa yang lebih mudahnya gini ya “ilmu apa yang pengen banget banget bangetttt km pelajari di hidup ini?” dan kalo saya yang rasanya minim ilmu ini pengen banget jawab “semuanyaaa” hahaha. Nah, harus dibikin fokus, dan saya pun tetep bingung mau yang mana wkwk.. setelah bertanya pada diri sendiri berhari hari.. maka ilmu yang pengen banget saya pelajari adalah ilmu agar menjadi wanita shalihah (eh ini masih kurang fokus ya? Gpp ya soalnya saya emang pengen banget ngambil jurusan ini di universitas kehidupan..)

2. Alasan ingin menjadi wanita shalihah

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ،
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)

Beliau juga bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

Maasyaa Allah.. saya ingin menjadi istri shalihah untuk suami saya, dan ibu profesional untuk anak saya. Menurut saya, untuk bisa menjadi istri shalihah itu berawal dari diri sendiri dulu, jadi wanita shalihah terlebih. Jawaban paling jujurnya kenapa saya pingin ambil jurusan ini adalah karena saya banyak sekali kurangnya untuk suami saya, banyaaakk sekali.. sedangkan bagi saya, suami saya sudah sempurna.. sempurna versi saya ya hehe.. saya malu rasanya sama suami saya.. walaupun suami saya tidak pernah mengeluh dengan sifat saya yang masih banyak minusnya hiks.. beliau sabar sekali dengan saya.. tapi saya jadinya yang sedih dan pengen sekali rasanya meng upgrade diri saya agar bisa menjadi istri shalihah sehidup sesurga.. alasan lainnya adalah menurut saya pribadi, jika sudah ‘berhasil’ menjadi wanita shalihah, itu InsyaAllah akan berhasil pada semua aspek kehidupan.. begini kira kira mindmap orat oret yang saya buat (penjelasan mindmap nya sekalian langsung menjawab pertanyaan ke-tiga ya)

3. Strategi menuntut ilmu menjadi wanita shalihah






­­
Kalo ngeliat dari mindmap orat oret saya itu, begini:

Semua kegiatan yang dilakukan wanita shalihah harus membawa kebaikan di dunia & akhirat, yaitu dengan cara SELALU taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. InsyaAllah jika sudah berhasil menjadi wanita shalihah, maka akan terwujud sifat sifat menjadi istri shalihah, ibu profesional, anak yang berbakti pada orang tua dan mertua, adik yang baik, teman yang baik, dan dalam skala besarnya dapat bermanfaat untuk umat. Aamiin ya robbal ‘alamin..

“Maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka) (QS. An Nisa:34)

Strateginya bagaimana?

1. Taat kepada suami.

“Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah”. Ini strategi utama saya karena yang paling dekat dan terkadang masih suka susah untuk dijalani (untuk hal hal kecil dan sepele kadang saya masih suka susah nurut huhuhu.. maafin ya Abiii..)

2. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas ibadah diluar solat 5 waktu.

Seperti mengaji terus ditambah lembarannya.. hafalannya.. dhuha dan tahajud di istiqomahkan untuk rutin.. sedekah setiap hari.. Saya berencana ingin membuat tabel ibadah (semacam buku ramadhan jaman SD gitu) jadi nanti di checklist apa yang sudah apa yang belum, dan nanti di review bersama dengan paksu, karena terkadang sesuatu harus dipaksakan dulu agar lama lama menjadi terbiasa, bismillah pelan-pelan yaa

3. Hormat kepada orangtua.

Sejak tinggal bersama orangtua, ada beberapa ketidakcocokan antara saya dan orangtua khususnya mengenai ilmu parenting terhadap anak saya Khansa Fatimah. Bukannya tidak menghormati orangtua, namun terkadang jika mereka sudah berlebihan (dan membuat saya sedih banget banget) saya terkadang masih suka ‘menjawab’ mereka, bahkan kadang dengan bahasa yang mungkin kurang enak.. astagfirullah.. Ini PR buat saya, tapi bismillah paksu tidak lelah mengingatkan saya untuk hal ini, dan semoga saya berhasil melaluinya.. aamiin..

4. Memperbanyak syukur, sabar, dan ikhlas.

Sejak merubah status dari pegawai swasta yang aktif sana sini menjadi stay at home mom (SAHM), banyak sekali pergejolakan(?) di hati hahaha. Alhamdulillahnya suami selalu mendukung saya dan sering mengingatkan saya akan manfaat menjadi stay at home mom untuk buah hati kami. Tapi yang namanya godaan syaitan ya buibuk, ada aja bisikan bisikan diluar sanahhh yang merasa bahwa menjadi SAHM itu ga ketje, ga oke, dll.. kuncinya itu tadi, terusss memperbanyak sabar syukur dan ikhlas. Bismillah!

5. Mengikuti kajian langsung/menghadiri majelis ilmu. Ilmu agama & ilmu parenting.

Sejak mempunyai anak, saya belum menghadiri majelis ilmu secara langsung, masih hanya membaca buku atau menggunakan media Online untuk menambah ilmu. Semoga ada kesempatan dan kemudahan untuk saya bisa menghadiri majelis ilmu lagi aamiin..

6. Lebih sempurna menutup aurat sesuai dengan syariat islam yang dianjurkan.

Kadang suka khilaf lengan kemana mana (ga pake handsocks) padahal itu aurat.. kadang khilaf karena mikirnya cuma ke warung sebelah rumah dan gelap ga ada yang liat (subuh subuh), jadi ga pake kaos kaki.. padahal itu juga aurat.. ya Allahh istiqomahkan hamba untuk selalu taat pada perintah-Mu :”””

7. Berkumpul dengan orang orang shalihah lainnya, agar bisa saling support dan mendoakan satu sama lain agar istiqomah cinta pada Nya.

8. Mengurangi mainan hp!!! (jika tidak bermanfaat)

Ini diaaa yang susah sekali, tapi saya rasa hal ini SANGAT PENTING untuk dilakukan, agar poin poin diatas bisa di aplikasikan dengan baikkkkk dan dalam tempo sesingkat singkatnya hahaha, bismillah doakan ya!

Untuk saya pribadi saat ini, ke-8 hal tsb adalah strategi atau cara yang ingin saya tempuh agar pelan pelan tercapai tujuan menjadi wanita shalihah aamiin ya robbal ‘alamiin..

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.

  • Jangan sok tau (kosongkan gelas)
  • Jangan males
  • Konsisten
  • Lemah lembut ketika berbicara (terkadang tanpa saya sadari nada suara saya suka meninggi ketika tidak sepakat dengan orangtua atau suami, ya Allah maafin :(
Akhirnya terjawab sudah 4 pertanyaan di NHW 1 alhamdulillah..

Semua tulisan tsb adalah doa, dan semoga Allah mudahkan jalan bagi saya untuk bisa –pelan pelan- mencapainya.. aamiin ya robbal ‘alamin..

Semangat menuntut ilmu yuk buibuk, semoga ada kebaikan yang bisa diambil dari sharing NHW 1 MIIP saya ini :)

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

KC

Rabu, 25 Juli 2018

Belajar terus, terus belajar ✨

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh, hai buibuukkkk..

Setelah vakum cukup lama dari tulis menulis alias sharing alias curhat di blog, saya kembali lagi nih dengan status baru sebagai : (Calon) Ibu Profesional, aamiinn ya Allah :”)

((Btw update-an cerita soal persalinan saya di pending dulu ya, ada yang lebih penting nih menyangkut hak dan kewajiban 😆))

Jadi buibukk saya sedang mengikuti program matrikulasi di Institut Ibu Profesional (IIP)

“Apaan tuh Cu?!”

IIP berdasarkan informasi dari https://www.ibuprofesional.com 

“Kami adalah komunitas para Ibu dan calon ibu yang ingin meningkatkan kualitas diri sebagai seorang perempuan, seorang istri dan seorang ibu. 

Di sini kami tumbuh bersama, belajar bersama, saling menguatkan dengan forum belajar yang dikelola secara online dan forum diskusi offline yang diselenggarakan di 57 kota di Indonesia dan 10 negara..”

Dan apa itu program Matrikulasi?

“Program matrikulasi adalah program persiapan untuk para ibu dan calon ibu yang ingin bergabung di komunitas Ibu Profesional.

Program ini bertujuan untuk membuka wawasan, menyamakan frekuensi para ibu pembelajar, calon Ibu Profesional.

Disampaikan selama 9 kali tatap muka dengan Nice Homework setiap pekan”


Yak, intinya saya sedang join kelas persiapan agar nantinya bisa bergabung dengan teman teman di komunitas Ibu Profesional.

“Kenapa Cu pengen ikut itu?!”

Karena..

Merekaaaa.... ❤️❤️❤️❤️❤️



Hehehehe.

Sejak menjadi istri dan menjadi ibu diumur yang bisa dibilang muda ini haha, saya ini banyaaakkkk banget ngga-bisa nya.. banyaaakkkk banget kekurangannya .. banyaakkkkk banget ngga-taunya..

Makanya saya mau banyaaaakkkkk banget belajar..

Belajar jadi ibu (dan istri) profesional (ini berat, sungguh, tapi bismillah), yang bisa menebar banyak manfaat dirumah dan diluar rumah, yang bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi dunia akhirat, aamiin..

Belajar itu emang bisa dari mana aja, bisa banget! Nah tapi saya orangnya kalo ga dibuat yang formal formal atau ga dibuat yang harus ada komitmennya tuh suka malesan orangnya, suka ga istiqomah belajarnya huhu maaf ya Allah..

Pas tau ada IIP ini dari senior saya, saya cerita ke suami, alhamdulillah beliau juga setuju dan mengijinkan saya untuk ikut programnya, alhamdulillah..

Jadii kalo ditanya motivasi saya apa untuk ikut program matrikulasi di IIP:

Media untuk saya belajar, bersosialisasi, dan mencari pengalaman. Selain agar bisa menjadi ibu profesional, juga agar makin disayang suami #eeehhh 🙈🙈😂😂

Oh iya senior saya yang udah lulus program ini bilang kalo program ini bermanfaat banget jikaaa benar benar di praktekkan dan diaplikasikan ilmunya dirumah.. 

“Oh gitu Cu.. siapa aja Cu yang bisa ikut program matrikulasi IIP? Apa cuma ibu yang udah punya anak?”

Siapapun! yang ingin belajar.

Stay at Home Mom bisa
Working Mom bisa
Yang lagi hamil bisa
Yang baru jadi istri bisa
Yang single dan belum menikah pun bisa dan banyak yang ikutan maasyaa Allah hebat bgt 👏🏻

Bismillah doain ya buibukkk saya bisa istiqomah mengerjakan tugas tugasnya (agar lulus programnya) dan doain saya bisa mengaplikasikan ilmu ilmunya dirumah aamiinn 🙏🏻

Btw foundernya IIP (Ibu Septi Peni Wulandari) sangat menginspirasi sekalii.. maasyaa Allah tabarokallah.. 


Sekian dulu curhat awal saya tentang IIP ya buibuk, semoga bermanfaat ☺️



Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh 

Minggu, 24 Desember 2017

Cerita kehamilan dan persalinan

Assalamu’alaikum wr wb,

Jadi di post yang ini (poin nomer 3) saya bilang kalo saya pengen sharing soal kehamilan, nah belum sempet aja tuh kan, jadi sekarang deh waktunya bismillah. Eh tapi ini bukan sharing deng, lebih tepatnya mau cerita pengalaman saat hamil dan perjuangan saat melahirkan putri pertama saya; Khansa Fatimah.

Yazzz so this is the first time i’m writing a blog with a brand new status—a mom! :””)

Alhamdulillah, bener bener gatau mau ngomong apa selain ahamdulillah.

Cepet banget ga sih udah punya anak aja?

Buanyakkk banget pasti yang wondering ‘kok Chacu udah ngelahirin aja kapan hamilnya?!?!’

Hahaha. Tenang buibu, jadi begini kisahnya......................

Saya nikah 4 maret 2017, anak saya lahir 3 desember 2017, pas banget 9 bulan ya. Iya pas banget 9 bulan soalnya saya memang abis nikah itu langsuuuunggggg banget isi, ga ada kosong sama sekaliii even ngga kosong sebulan-pun.
Pas nikah itu saya lagi PMS hari kedua, nah sebulan kemudian saya telat PMS nya (telat semingguan) dan pas di cek... langsung garis dua sodara sodara :’)
Saya dan suami memang dari awal ga pernah nunda, kita sedikasihnya sama Allah. Dan ternyata, Allah begitu percaya kepada saya dan suami, sehingga langsung diberikan karunia seorang putri.

Kaget banget pas tau udah hamil aja, tapi kakak kakak saya dan temen kantor saya emang udah menduga sih saya akan hamil cepet, soalnya pas nikah itu saya lagi PMS, dan abis PMS kan masa subur wanita.

“Caca besok nikah pas lagi PMS?”
“Iya kak, emang kenapa?”
“Gpp, tapi biasanya hamilnya cepet entar, kaya kaka, langsung isi, soalnya pas nikah juga lagi PMS”
“Oh gitu ya, iya Caca mah sedikasihnya Allah aja ka hehe”

Begitu kira kira percakapan saya dan kakak saya.

Dulu waktu pas tau langsung hamil, kaget banget dan ngerasanya kaya belum siap gitu ‘hah kok udah hamil aja?!’ eh tapi abis itu mikir lagi, ada banyak orang diluar sana yang pengen banget punya anak tapi belum dikasih; ada yang itungannya berbulan bulan sampai bahkan bertahun tahun, so what’s the point of feeling ungrateful? Justru harusnya banyak banyak bersyukur, karena itu tandanya Allah udah percaya sama saya dan suami :’)

Jadi gitu ceritanya buibu, jangan kaget lagi ya kenapa kok saya udah punya anak aja haha.

Pengalaman mengandung Khansa.

Alhamdulillah, lagi dan lagi Allah mudahkan.
Alhamdulillah ga banyak ‘drama’ saat hamil Khansa.
Ga morning sickness, ga ngidam aneh aneh, makan apa aja masuk, dikasih sehat dan bisa beraktivitas kaya biasa, alhamdulillah.
Banyak yang bilang saya hamil tapi kaya lagi ga hamil, ga keliatan perubahan yang aneh aneh kecuali perut yang membesar, eh itu juga keliatannya pas udah hamil gede deng wkwk. Sampe 5 bulanan katanya saya kaya lagi ga hamil karena perutnya ketutupan kerudung -_-

Setiap pengalaman hamil pasti punya cerita menariknya masing-masing ya, ada yang jadi sensitif sama bau--bau apapun, ada yang tadinya benci makanan X eh pas hamil jadi doyan, ada yang ga suka ngeliat suaminya sendiri, ada yang tadinya doyan banget makan X eh pas hamil jadi mual banget, daaaan masih banyak lagi.

Kalo saya apa ya, kaya ga ada bedanya?! Ohh paling saya jadi manja banget ke suami, ditinggal jauh bentar udah kangen banget rasanya, eh itu efek hamil apa emang sayanya aja yang emang begitu dari sananya ya? Hahahaha.

Proses persalinan.

Nah ini dia nih, ada yang lebih bikin kaget selain hamil cepet, yaitu...... lahirannya juga dipercepet! MasyaAllah.

Jadi HPL (Hari Perkiraan Lahir) menurut beberapa dokter (saya checkup ke 3 dokter berbeda) ada yang bilang tgl 10, tgl 12, bahkan tgl 18 desember 2017. Nah karena HPL nya tanggal segituan, saya percaya percaya aja, dan baru apply cuti itu tgl 8 desember wkwkwk. Sengaja mepet, biar nanti lebih lama cutinya abis lahiran.

Karena merasa lahirannya masih semingguan, hari itu, Sabtu 2 desember 2017, paginya saya dan suami olahraga atau jalan jalan ke BBWS Citarum. Usia kandungan saya saat itu 38/39w (emang udah waktunya lahir juga sih ya haha). Ke BBWS Citarum itu emang niatnya buat banyak jalan kaki, kan katanya biar lahirannya gampang. Sekitar satu jam saya disana; keliling keliling dan naik turun tangga beberapa kali. Pulang dari sana saya masih biasa biasa aja, terus abis magrib saya dan suami keluar kosan lagi, pengen makan kfc haha. Terus abis dari kfc saya gamau pulang, pengen malem mingguan wkwk, akhirnya kita solat isya di DT dan diakhiri dengan makan nasi kucing di itb (saya kepengen susu jahenya haha). Btw itu semuanya kita keliling naik motor loh.. di usia kandungan saya yang udah 38/39w.. hehehe alhamdulillah. Sampe kosan sekitar jam 21.00 terus kita lanjutkan dengan nonton film Umar Bin Khattab sampai akhirnya saya dan suami ketiduran... (yang temenan sama saya di IG pasti tau saya sempet ngepost di IG story film Umar itu).

Nah ini dia perjuangan dimulai wkwk.

Jam 2 pagi saya kebangun (berarti baru tidur 4 jam), kebangun karena perut kok ya sakit banget. Kirain sakit karena mau p*p, nah saya p*p deh. Abis itu balik lagi ke kasur buat tidur lagi. Suami tidur pules banget ga saya bangunin karena saya pikir ini sakit perut biasa. Sampe akhirnya jam 3 pagi kok ini sakitnya mulai rutin muncul beberapa menit sekali. Saya pernah baca, kalo sakitnya muncul setiap 5 menit sekali, bisa jadi itu udah kontraksi. Tapiii saya juga bingung, itu kontraksi asli apa palsu, soalnya ga ada flek, ga keluar darah, ga pecah ketuban, emang murni sakit perut aja. Akhirnya jam 3 saya bangunin suami saya, bilang kalo perut saya sakit banget. Dia juga bingung harus gimana, akhirnya kita berdua googling deh hahaha. Terus ya itu, beragam jawabannya. Ada yang bilang kontraksi palsu karena ga keluar darah dll, ada yang bilang pembukaan awal kalo ke rs paling disuruh balik lagi, dsb. Nah berhubung itu jam 3, suami bangun sekalian tahajud, saya juga bilang doain ini perut sakit banget biar cepet ilang sakitnya, saya ga ikutan karena itu sakit banget rasanya ga bisa ngapa ngapain. Sampe jam 4.. akhirnya saya bilang ke suami udah deh kita ke rs aja buat di cek. Mau kontraksi palsu kek, cuma bukaan 1 kek, apa kek, pokoknya ke rs. Pada saat packing, suami ngomong gini:
Suami: “kita bawa 1 tas aja ya, takut nanti disuruh pulang lagi” à mungkin ini dia panik dan bingung pengen buru buru haha.
Saya: “ngga, bawa 3 tas kaya yang kita rencanain kalo aku lahiran; tas aku, tas kamu, tas Khansa. Mau nanti disuruh pulang lagi kek, mau nanti aku ternyata kontraksi palsu kek, bawa aja 3 tas”
Suami: “oke”

Selesai packing eh masuk waktu solat subuh, akhirnya saya kuat kuatin buat wudhu dan solat (duduk). Selesai solat perut sakitnya makin menjadi jadi. Itu ya rasanya sakittttttttttttttttt banget, beda banget kaya rasa sakit perut yang pernah saya alamin selama 25 tahun saya hidup, sakit bangettttt.. setelah menunggu suami pulang solat, dia packing sedikit lagi, terus pesen Gocar. Sekitar jam 05.15 kita otw rs dengan dianter bapak Gocar. Itu ya selama saya di dalam mobil, saya ga bisa diem haha. Saya berdiri, duduk, teriak teriak sakit, pokoknya udah ga kuat banget.
Sampe rs sekitar jam 05.40an, terus saya ke ugd. Di ugd saya teriak teriak sakittt sakittt saking ga kuatnya, eh terus diomelin wkwk “jangan teriak ibu, tarik nafas, atur nafasnya”. Sekitar jam 06.00 di cek sama bidan dan ternyata saya udah pembukaan ENAM buibuuuu pantesan sakit bangetttt...
Disuruh atur nafas lagi sampe pembukaan sempurna. Sekitar 15 menitan saya udah ga kuatttt itu sakitnya sakit bangetttt terus bidannya dateng lagi buat ngecek, dan udah pembukaan SEMBILAN. Diminta tunggu sedikit lagi, terus ga berapa lama saya dipindahin keruangan bersalin. Sekitar pukul 06.30 saya masuk ruang bersalin. Pembukaan sudah sempurna dan waktunya untuk mengejan, akhirnya!!! 30 menit mengejan belum berhasil juga.. itu saya udah hampir kehabisan tenaga, rasanya sudah lelah banget, napas juga pendek banget jadi kepalanya ga keluar keluar.. jam 07.00 bidannya bilang, kalo 30 menit lagi belum keluar juga, saya mau di vacum (?) saya usaha lagi sekuat tenaga, itu suami standby disamping megangin saya terus, nuntun saya buat dzikir, ngatur napas, megangin, semuanya. Asli saya udah gakuat banget buat mengejan, sampe akhirnya................... saya ga ngerti itu apa, saya seperti ada yang membantu, tiba tiba napas saya (agak) panjang, dan ketika mengejan... kepala khansa perlahan keluar dan langsung ditarik oleh bidan. Saya masih ingat betul itu, saya sendiri kaget dan bertanya tanya saat itu “kok bisa? Saya tadi ngapain? Kok Khansa udah lahir aja?” MasyaAllah.. :”””

Udah buibu, Khansa alhamdulillah lahir normal pkl 07.17 dengan BB 2.95kg dan TB 40cm.

Begini kira kira kronologis waktunya ya:

Sabtu, 2 Des 2017:
08.00-10.00 : saya jalan jalan di BBWS Citarum
18.30 : makan KFC
19.00 : isya di DT
21.00 : sampe kosan, nonton film Umar

Minggu, 3 Des 2017:
02.00 : Kebangun karena sakit perut terus p*p
03.00 : Perut masih sakit, bangunin suami
04.00 : Nunggu suami pulang, perut makin sakit (tapi ga ada pecah ketuban/flek/darah)
05.15 : Otw RS
05.40 : Sampe di RS
06.00 : Masuk UGD di cek udah pembukaan 6
06.15 : Pembukaan 9
06.30 : Masuk ruang bersalin, mulai mengejan
07.00 : Masih mengejan
07.17 : Khansa lahir

Jadi totalnya sekitar 5 jam ya dari pas perut saya mulai sakit sampe Khansa lahir.
Itu semua prosesnya serba cepet dan mendadak, sehingga saya dan suami ga ada waktu buat ngubungin kedua keluarga kita. Jadi yaudah saya ngelahirin itu cuma ada suami saya aja :’)

Pas khansa udah lahir.. baru deh suami saya nlf ayah saya, dan tentu saja semua keluarga pada kaget.

Suami: “assalamu’alaikum ayah..”
Ayah: “iya ada apa Lemi?”
Suami: “Caca udah lahiran yah..”
Ayah: “hah? Baru mau lahiran? Apa udah lahiran?”
Suami: “alhamdulillah udah ngelahirin yah..”
Ayah: “alhamdulillah.. yaudah ayah umi ke bandung sekarang”

Jadi jangankan kalian buibu, keluarga saya sendiri aja pada kaget kok udah lahiran aja si Caca hahaha.

Begitu kira kira kisah kehamilan dan persalinan saya.

Alhamdulillah, saya ngerasanya Allah bener bener baik banget dan memudahkan semua prosesnya, alhamdulillah...

Padahal saat hamil, saya takuttt banget gimana saat lahiran nanti, denger dari cerita temen atau dari baca baca, wah kayanya luar biasa banget, dan saya sanggup ga ya...... tapi yaudah ketakutan saya itu saya lariin aja dengan minta ke Allah terus terusan di setiap doa. Semoga dimudahkan dan dilancarkan semua proses lahirannya, serta normal. Begitu terus doa saya. Dan MasyaAllah, Allah mengabulkannya :”””)


*to be continue



Kamis, 12 Oktober 2017

Cemburu dengan hal ini, bolehkah?

(Bismillah, lanjutan post yang sebelumnya)

1. "Kalo cemburunya sama yang udah halal, yang udah nikah, gimana?"
2. "Karena cemburu sama yang udah nikah, jadi ingin nikah juga, nah awalnya kan pasti pacaran dulu tuh biar bisa sampai menikah, jadi ingin punya pacar deh?"
3. "Udah terlanjur pacaran, jadi harus gimana dong? tapi pihak pria bilang akan dinikahkan secepatnya kok, pasti nikah, cuma belum jelas kapannya"

Mari saya coba jawab yaa.. kalo ada yg salah monggo diluruskan :)

1. Cemburu sama yang udah nikah ya, hmmm.. mungkin (imho), jika ada sisi baiknya dari pasangan halal tsb, silahkan diambil, jika tidak, maka jangan.

Maksudnya ambil sisi baik dari cemburu ke pasangan halal itu misalnya:

- lihat proses bagaimana sampai mereka menikah, dengan cara yang baik, atau tidak, jika caranya baik, ikuti, jika tidak, tinggalkan
- apakah dengan melihat mereka bikin jadi makin semangat untuk memperbaiki diri agar bisa jadi istri/suami yang baik dunia akhirat
- apakah dengan melihat mereka jadi banyak berdoa dan belajar agar bisa mendapat pasangan halal yang semua prosesnya diridhoi Allah
- apakah dengan melihat mereka bisa mendapatkan 'bekal' ilmu ketika akan berumah tangga nanti
- dst

Kira-kira begitu mungkin ya.


2. "Karena cemburu sama yang halal tsb, jadi ingin punya pacar, agar bisa sampai menikah?"

Kata siapa bisa sampai menikah itu harus punya pacar dan melalui proses pacaran dulu? tidak shalihah, dalam islam itu adanya hanya perkenalan/taaruf, bukan pacaran ((dan proses perkenalan/taaruf itu cenderung dalam waktu yang singkat, bukan seperti pacaran yang bahkan sampai bertahun-tahun)).

3. "Udah terlanjur pacaran, jadi harus gimana dong?"

Ini dia nih yang namanya ujian dan godaan syaitonirojim 😅 Sebenernya kan bagi yang terlanjur pacaran tapi sudah paham bahwa pacaran itu banyak mudharatnya, opsinya cuma 2; tinggalkan atau halalkan.

'Pasti dinikahin, cuma belum tau kapan, masih harus nabung dulu dll' --> better tinggalin, putusin. shalihah, jangan mau yaa menjalani sesuatu yang belum pasti ujungnya? selama itu pula nanti kalian cuma numpuk numpukin dosa aja, mending sendiri dulu aja, jauh lebih berkah Insya Allah 💕

Gini.. coba pelan pelan kasih tau pihak prianya.. buat saling belajar agama lagi.. buat tobat.. buat mau putus.. kalo sekiranya sang pria sudah paham agama dan memang ingin nikahin, maju ke walinya pihak wanita, utarakan maksudnya.. jika sudah di setujui, jaga jarak dulu sampai ijab qabul itu terucap.. jangan lanjutin pacarannya, pacarannya nanti aja abis nikah ya shalihah :)

Nah.. kalau sudah diminta putus terus pihak prianya gamau.. yah.. duh.. ada yang salah kayanya sama pihak prianya ya 😢 masih harus banyak belajar lagi berarti ya.. dannn pihak wanitanya juga jangan jadi lembek, jangan jadi sedih, jangan jadi luluh dan ga jadi mau putus.. pihak wanitanya yang justru harus kuat!! harus komit!! harus istiqomah!! --> semangat 45 banget haha.

Kalau pas diputusin dan dijelasin tidak ada kebaikan dalam pacaran (lebih banyak mudharatnya), terus sang pria menerima dengan baik dan ikhlas, wah.. alhamdulillah, itu ada tanda tanda yang baik, berarti sang pria masih 'berpikir', masih ingin 'menghormati' dan 'menjaga' pihak wanitanya.. naaah pihak wanitanya tinggal banyak banyak berdoa aja, kalau memang jodoh, minta dipertemukan lagi oleh Allah dikemudian hari dengan pria tsb (namun dengan versi hijrah/versi lebih baik dari yang dulu). Tapi kalau ternyata bukan jodoh, minta diganti dengan versi pria yang lebih baik menurut-Nya.. tugas keduanya sekarang tinggal memperbaiki diri, move up, level up, menjadi pribadi yang dicintai Allah, aamiin..

Jadi gitu ya shalihah.. wanita itu sangat sangat istimewa, sangat berharga.. saking berharganya, ndak usahlah menjalani hubungan yang tidak berharga tsb (pacaran) jangan ya syantik, bageur, gareulis 😊

Wanita itu sangat berharga, bahkan wanita shalilah disebut sebagai perhiasan dunia, Masya Allah.. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ،
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari Abdullah ibnu Umar)
Beliau juga bersabda:
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.”
"Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah, karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Apalagi di jaman sekarang ini."
Truuuuu.. makanya salah satu caranya, jangan mau tergoda oleh bujuk rayu pria yang ngajak pacaran ya shalihah.. yang ngajak nikah boleh.. tapi lagi lagi jangan terkecoh oleh modus ngajak nikah di depan, tapi pake proses pacaran dulu, jangaan yaa shalihah.. kalo kenalan/taaruf boleh (yang sesuai syariatnya), tapi beda halnya dengan pacaran yaaa..

Mari kita sama sama terusss perbanyak ilmu, belajar lagi lagi dan lagi, berkumpul dengan orang orang yang baik akhlak dan agamanya, dan terus berdoa, agar senantiasa Allah bimbing hati dan pikirannya, untuk terus bersama dengan Allah saja :)

Ps: 

Pernah dapet kajian ini tapi lupa dari mana;

Lebih ngerasa tenang mendapatkan barang A dengan cara yang halal, apa dengan cara yang haram? ujungnya sama, bakalan dapet barang A tersebut, cuma prosesnya yang beda; satunya halal, satunya haram.
cara halal: nabung, kerja dulu (misalnya mau beli hp/laptop/etc)
cara haram: mencuri, mengambil yang bukan hak nya

Pilih mana?

Nah, sama aja kaya proses menuju menikah, ujungnya sama bakalan nikah, tapi beda cara 'mendapatkannya'; mau pake cara yang halal, apa yang haram?
cara halal: mengikuti proses pendekatan sesuai dengan syariatnya.
cara haram: dengan proses pacaran, berikhtilat dgn yg bukan mahram, dsb.

Sama kok ujungnya bakalan nikah, cuma beda rasa 'dapetinnya' aja, dan disitu letak perbedaan rasa berkahnya.

Silahkan pilih sendiri mau yang mana, cara yang Allah ridhoi atau tidak.

Shalihah, semoga mau memilih dengan cara yang baik dan halal yaa 😊💕

Semoga bermanfaat; ambil baiknya, tinggalkan yang tidak baik.

X,
KC.

Selasa, 10 Oktober 2017

Jangan Cemburu Dengan Hal Ini, Jangan.

Assalamu'alaikum wr wb...

Entah kenapa, out of nowhere, tiba-tiba mau bilang gini buat wanita-wanita pilihan yang saat ini masih sendiri:

Jangan sedih,
Jangan cemburu dengan yang sudah punya pacar,
Jangan pernah sirik dengan hubungan yang belum halal,
Jangan merasa terkucilkan karena kalian masih sendiri/jomblo/single,
Jangan, jangan pernah.

Sesungguhnya, kalian itu (Insya Allah dan bismillah) lebih baik dari mereka yang menjalani hubungan yang belum halal. Kalian diselamatkan oleh Allah dari berbagai maksiat yang awal mulanya berasal dari 'punya pacar',
maka, bersyukurlah, banyak banyak bersyukur. 

Sendirinya kalian (Insya Allah) lebih baik dan lebih berharga.

Lagi dan lagi, ingat teruslah sabda Rasulullah Shallallahu'alahi Wassalam ini:

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

Sesunggunya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti bagimu dengan yang lebih baik bagimu.” 

Terus perbaiki diri, banyak banyak belajar lagi, dan jangan berenti berdoa, agar Allah kirimkan jodoh terbaik yang ingin menjaga mu bukan hanya di dunia, tapi jauh lebih penting dari itu, menjaga dari siksa di akhirat.

Bismillah, Insya Allah, kalian pasti bisa.
Mari kita semua saling mendoakan :)

#beraniberhijrah
#saynotopacaran

Dan teruntuk teman-teman yang saat ini masih berada dalam hubungan non halal tsb, semoga Allah senantiasa membimbing kalian, baik untuk pihak pria maupun wanitanya, agar menyadari bahwa tidak ada kebaikan dan keridhoan Allah dalam hubungan non halal tsb.

Terus berdoa, agar pelan pelan Allah luruskan hati dan langkah kalian, untuk akhirnya bisa 'lepas' dari hubungan non halal tsb. Doa, doa, dan doa; tobat, tobat, dan tobat, InsyaAllah, Allah akan tunjukkan jalan terbaik versi-Nya, untuk kalian berdua, aamiin... :)

Semoga bermanfaat ya; ambil yang baik, tinggalkan yang tidak baik.

X,
KC.