Selasa, 01 Desember 2015

Pelantikan SSG 30 Daarut Tauhid Part 2

#CurrentLife
#FeelingLikeWritingInBahasa

Jam 04.00 subuh sampai di hutan, lalu kami langsung melaksanakan solat subuh bersama dengan ratusan peserta lainnya yang sudah disini sejak hari Rabu.
Sesungguhnya, mata ini berat banget, ngantuknya luar biasa, karena selama 7 jam perjalanan kami tidak bisa tidur sama sekali. Hari kamis saya bangun jam 5 subuh, jumat subuh mata saya masih melek, bahkan sampai jumat malem jam 9 saya baru bisa tidur. Totalnya 40 jam mata saya melek terus! Mashaa Allah.

Setelah solat subuh berjamaah, kegiatan selanjutnya saya lupa apa saja, yang jelas sekitar pukul 8 pagi itu kami yang datangnya menyusul disuruh nyebur ke air terjun curug layung itu. Kamu tau? AIRNYA DINGIN. BANGET. Allahuakbar.
Kami saling berpegangan menyebrang sungai agar tidak kepeleset karena arusnya cukup deras, menahan dinginnya air yang masuk ke badan, dari kaki sampai hampir ke leher. Rasanya seperti mandi dengan air es!
Kita disuruh diam beberapa menit menikmati 'hangatnya' air sungai tersebut, sampai pada akhirnya pelatih berkata "masukkan kepala kalian semua kedalam air, buat supaya baju kalian basah kuyup semuanya"
Allahuakbar. 

Berbekal dzikir tidak berhenti dan niat karena Allah SWT, saya celupkan lah kepala dan seluruh badan saya ke dalam air es tersebut. Dan ketika kembali naik ke permukaan, kami harus melakukan itu berkali-kali, tenggelem-naik-tenggelem-naik, berkali kali. Mati rasa rasanya badan ini. UMIII MAU PULAAAAAAANG.

Setelah kurang lebih 2 jam di air es tersebut, akhirnya kami diperbolehkan kembali ke permukaan. Alhamdulillah Chacu masih hidup.....

Badan kami semua menggigil tiada henti, pakaian semuanya basah dan tidak ada yang namanya berganti pakaian, harus terus dikenakan (sampai akhirnya kering sendiri nanti).

Aktivitas di lakukan kembali, masak bersama (saya masuk pleton 4 akhwat), solat berjamaah dll. Setelah makan siang masih harus 'olahraga' tiarap, berguling, push up, jalan jongkok, dsb. KOPASSUS in the making! 

Ba'da ashar, kami berkumpul untuk melakukan solo bivak.
Apa itu solo bivak?
Jadi, setiap orang harus membuat tempat tinggal masing-masing untuk tidur semalam di hutan. Tempat tinggal/bivak yang terbuat dari ponco, dan matras. Buat bivak sendiri, tidur semaleman di hutan sendiri. Hmmm sounds legit!
Itu yang namanya rasa takut, rasa pengen pulang, pengen udahan, pengen kabur, semua jadi satu huhuhuhu.

Oh iya! Saya belum cerita ya bagaimana saya bisa survive 'bersiul' dan 'bernyanyi' di hutan???
Ini pengalaman saya pertama kali seumur hidup!!!
Bersiul (buang air kecil), pernah saya lakukan dulu di hutan juga pada saat perjalanan ke tangkuban perahu bersama PERIMATRIK. Awalnya aneh sih pipis di hutan cari tempat terus pipis terus pake air/tisu kering/tisu basah untuk bilas.
Jadi untuk bersiul, saya tidak ada masalah.
Nah sedangkan untuk bernyanyi........................ haduh, saya berdoa sekuat tenaga agar tidak ingin bernyanyi di hutan ini. Tapi ternyata Allah punya rencana lain, saya malah dikasih diare di hutan! :""""
Bayangkan; diare, dihutan.

Jadi peralatan saya untuk bernyanyi adalah golok/tramontina, untuk menggali tanah buat 'naro'. EWWW kalo saya ingat saya masih suka geleuh sendiri hahahaha. Total ada sekitar 4x saya bernyanyi!!! hebat kan!!!!!!!! hahahahaha.
Mashaa Allah ya itu bener-bener pengalaman yang ga akan saya lupakan seumur hidup :""")
((FIX LAH UDAH SIAP BANGET INI MAH JADI ANGGOTA KOPASSUS))

Eh sampe mana tadi, oh iya solo bivak.

Sebelum disebar untuk membuat solo bivak, semua mempunyai kode nama, kode nama saya D21.
Kemudian, diberikan juga kode-kode dan sandi agar nanti jika malam ada penyusup bisa langsung diketahui.
Semua pleton berbaris rapih, menunggu untuk dipanggil kemudian mengikuti pelatih menuju TKP untuk solo bivak. Lokasi saya naikkkkk terus ke atas hutannya, nasib pleton akhir akhir, sampai akhirnya "D21, ini lokasi kamu untuk solo bivak" SIAP PELATIH!
Saya mencari lokasi bivak temen terdekat saya, ada sekitar beberapa meter dari tempat saya. Syukurlah, jika ada apa apa saya bisa langsung teriak dan lari ke tendanya hahahaha.

Langkah pertama saya menaruh carrier saya yang segede gaban, kemudian ketika sirine bunyi, itu tanda untuk mulai membuat solo bivak. JENG JENG.
Lokasi saya kontur tanahnya miring banget dan posisi ke 2 pohon yang ingin saya sambungkan talinya berhadapan kesamping, bukan atas bawah. (tidurnya jadi searah gravitasi, sering jatuh miring badan saya).

Saya keluarkan semua barang, saya keluarkan tali rapia, saya ikat ke 2 pohon tersebut.
Kemudian saya taruh ponconya dan matras. Ponconya tidak cukup panjang untuk badan saya, jadi saya tambahkan dengan trash bag! hahaha. Lalu saya buat pasak di ponconya agar tidak goyang goyang bivak saya. Pasaknya pun seada-adanya, susah soalnya tidak bolong ponconya.
Salahnya, pasak saya 'meggantung', tidak rata dengan tanah. Ini bahaya karena nanti bisa ada hewan yang masuk! Saya sudah lelah jika harus membuat ulang, dan itu sudah mulai malam tidak ada cahaya. Saya harus membuatnya dengan menggigit senter yang saya bawa (saya tidak membawa head lamp).
Akhirnya setelah kurang lebih 1 jam, jadi juga bivak saya alhamdulillah.
Begini kira-kira penampakannya. Karena saya dilarang membawa gadget apapun, jadi saya ambil dari google gambarnya, tapi ini mirip banget. Hanya saja bivak di gambar ini lebih rapih daripada bivak asli saya -_-


Persis seperti itu! badan saya tidurnya miring kebawah, hanya saja di foto itu kontur tanahnya miringnya sedikit, sedangkan kontur tanah bivak saya miringnya cukup terjal (makanya badan saya suka merosot pas tidur huhu). 

To be continue!
***KC













Senin, 30 November 2015

Pelantikan SSG 30 Daarut Tauhid Part 1

#CurrentLife
#FeelingLikeWritingInBahasa

Assalamualaikum fellow readers! ((cem punya readers ae Cu.....))

Well! di post kali ini saya akan cerita mengenai pengalaman saya yang telah berhasil menyelesaikan program SSG angkatan 30 Daarut Tauhid. Alhamdulillah...

Setelah 12 minggu diklat penuh perjuangan setiap sabtu-minggu di Daarut Tauhid, akhirnya sampailah pada hari bersejarah saya seumur hidup yaitu pelantikan SSG 30!

Tapi sebelum dilantik, saya akan bercerita suka dan duka proses diklat terakhir sebelum pelantikan, kami menyebutnya latihan berganda.

Latihan berganda menuju pelantikan dilaksanakan 4 hari 3 malam: Rabu Kamis Jumat Sabtu. Dikarenakan saya bekerja dan kuliah, sulit rasanya untuk ikut acaranya full, dan saya hanya bisa cuti 1 hari yaitu hari jumat. Jadi sejak kamis malam (seharusnya saya kuliah, untung kelasnya dipindahkan) saya sudah stand by berada di DT untuk menyusul tim latihan berganda yang sudah berangkat duluan ke hutan kopassus.

Tau saya membawa apa? tas carrier 60liter segede-gede gaban, berat bebannya bahkan setengah dari berat badan saya, 30kg! gedean tasnya sama saya :(( 

Berat banget rasanyaaa buat ngambil tasnya dan naro ke pundak aja harus duduk selonjoran dulu biar mampu naro di pundak -_-

Saya menunggu 3 orang lainnya yang juga nyusul untuk berangkat ke hutan malem ini (alhamdulillah saya tidak nyusul sendiri), tepat pukul 21.00 semua akhwat sudah kumpul.
Kita diberikan peta oleh pelatih menuju hutan tersebut, dan....... YA ALLAH JAUH BANGET KALO JALAN KAKI DITAMBAH BAWA BEBAN 30KILOGRAM HUHUHUHU.

Dari gegerkalong ke arah UPI kearah Maja House --> Kampung Gajah --> Villa Istana Bunga --> Dusun Bambu --> Nanjak terus ke arah hutan kopassus.
Ya Allah, pake motor aja itu jauh banget gimana mau jalan kaki sambil bawa tas segede-gede gaban :(((

Tapi entah kenapa, Allah Maha Bijaksana.
Entah kenapa, kita ber 4 merasa bersemangat dan mendadak kuat.

Berbekal bismillah dan dzikir, mulailah kita melangkahkan kaki keluar dari Daarut Tauhid.
Saya memimpin barisan paling depan, membawa peta.

1 jam melangkah... baru sampai di sersan bajuri
2 jam melangkah... masih di sersan bajuri
3 jam melangkah... berhasil melewati Maja House dan Kampung Gajah

Kaki rasanya mati rasa karena treknya nanjak terus, jantung tidak berenti berolahraga, sampai pada akhirnya kita ber4 kelelahan dan beristirahat cukup lama di pinggir jalan deket rumah makan dan hotel yang sedang dibangun. Saat itu sekitar pukul 00.00, 3 jam sudah kami berjalan kaki bawa beban 30kilogram.

Kami numpang ke kamar mandi di salah satu rumah makan yang masih buka, ternyata 1 teman saya mules perutnya sehingga bolak balik wc terus..
Saat itu sudah pukul 00.50 sudah 50 menit kami beristirahat, sampai tiba-tiba ada 2 orang pelatih ikhwan nyamperin kita dengan 2 motornya.
Jadi ternyata selama perjalanan, kami ber 4 di awasi oleh 2 pelatih tersebut!

Dan keberkahan datang, mereka menawarkan kami menggunakan motornya sampai Villa Istana Bunga karena mereka bilang kita lama sekali berjalan, jika tidak dibantu kita bisa sampai dihutan pagi hari dan itu sangat telat sekali.
Awalnya kami menolak, karena takut dimarahi pihak pelatih di hutan nanti, tapi mereka memaksa karena ini perintah. Jadi kami naik motor sampai Villa Istana Bunga, kira-kira 4kilometer dari tempat kami istirahat tadi. Lumayaaaaan dibantu dengan motor menghemat jalan kaki 4km! hamdalah.

((dan ternyata saya baru tahu bahwa tim yang duluan awalnya menggunakan angkot dulu dari DT sampai daerah lembang, baru dari lembang mereka jalan kaki ke hutan sekitar 3 jam, sedangkan kami ber empat? JALAN KAKI DARI DT..........................)) baiklah. hukuman karena telat datang mungkin ya.

Sampai di Villa Istana Bunga, kami bertemu dengan 2 ikhwan yang juga menyusul. Jadi sekarang totalnya 6: 4 akhwat, 2 ikhwan.

Kembalilah dimulai perjalanan jauh kita dari Villa Istana Bunga.

Saat itu pukul 01.00

4 jam berlalu... masih di antah berantah, treknya Astagfirullah nanjak nanjak banget, mau teriak OJEEEEEEK terus pulang rasanya. Tapi untung saya tahan.
5 jam berlalu... pukul 02.00 berhasil sampai di Dusun Bambu! 5 jam aja kak kalo mau jalan kaki ke dusun bambu dari gerlong sambil bawa beban 30kilo :"""")
6 jam berlalu... pukul 03.00 berhasil melewati dusun bambu, nanjak terus, kanan kiri mulai hutan. Dingin banget ya Allah...
7 jam berlalu... pukul 04.00 AKHIRNYAAA SAMPAI JUGA DI TKP YA ALLAAAAAAH UNBELIEVABLE!!!!! Chacu yang manja, yang kalo jalan dikit ngeluh, yang kalo jalan dikit capek, akhirnya berhasil menaklukkan dirinya sendiri dan berhasil jalan kaki 7 jam sambil bawa beban 30kilogram, I AM PROUD WITH MY SELF!!! Kuncinya apa coba? dzikir ga berenti selama perjalanan, berdoa supaya Allah berikan kekuatan dan kesehatan. Dan alhamdulillah saya sampai dengan selamat dan sehat :"""""""")

((itu yang google maps maksud 3 jam 24 menit mungkin jalannya diatas motor kali yha.....))

Sampai sudah di hutan kopassus/curug layung, daaaaan perjuangannya tidak berhenti sampai disitu saudara saudara. Another challenge awaits!!!

To be continue!
***KC



Minggu, 08 November 2015

Full Time Partner?

#CurrentLife
#SelfReminder
#Feelinglikewritinginbahasa
Sudah mulai banyak teman yang memutuskan menyudahi masa lajangnya, iya, banyak yang sudah menikah.
Terbersit perasaan 'ingin', namun Allah masih belum mengijinkan untuk saat ini, mungkin Ia ingin saya memantaskan diri terlebih dahulu.
Ketika terbersit perasaan ingin segera menikah, seketika itu juga saya teringat moment dimana saya saat itu dijodohkan oleh orang tua saya.

Singkat cerita, karena saya saat itu sedang mempunyai kekasih (yang pada akhirnya berakhir juga), saya menolak mentah mentah ajakan ayah dan ibu untuk berkenalan dengan calonnya. Lately I knew that this man; mempunyai latar belakang agama yang baik, tidak pernah pacaran, mencintai Nya, cukup dari segi financial, berumur matang, dan sangat menghormati orang tuanya. Which is, a typical man I want to live with for the rest of my life.
Setidaknya kriteria itu baru terbentuk setelah saya sudah mulai berhijrah. 
Sebelumnya, 'gak mau yang tua ah, mau yang seumuran, mau yang suka travelingan, mau yang saya suka dan cinta aja, mau yang udah lama deket dan tau semua sifatnya' etc etc.

Saya beberapa kali menyesali keputusan saya waktu itu, bahkan keputusan itu sampai membuat ibu saya menangis (tenang saja, saya sudah meminta maaf tulus kepada ayah dan ibu).

Tetapi ya begitulah skenarionya Allah, Dia Maha Mengetahui yang terbaik buat hambanya.
Setiap kali saya merasa sedih dan menyesal kenapa saya tidak mau menerima calon pasangan dari orang tua, saya berusaha mengatasinya dengan membuat point-point di balik mengapa takdir ini harus terjadi pada saya;

1.   Saat itu sifat saya masih jauh dari kata baik; manja, egois, temperamen, dsb
2.   Saat itu saya saja masih susah mengurus diri sendiri, bagaimana mau mengurus suami?
3. Saat itu juga saya masih mempuyai kekasih, jahat sekali rasanya jika saya meninggalkannya begitu saja (dan berakhir pada saya yang ditinggalkannya, alhamdulillah :)

Jadi saat itu Allah tau, saya belum siap.
Saya percaya, Allah terlalu sayang dengan saya. Kenapa?

1. Dia ingin saya tobat, hijrah
2. Dia ingin saya sedih, nangis, terus berdoa ke Dia, curhat ke Dia, cuma inget Dia.
3. Dia ingin saya sadar dan merubah sifat jelek yang ada di diri saya
4. Mungkin disana Dia berkata "sudah cukup 8 tahun Aku biarkan kamu dalam kemaksiatan pacaran, sekarang waktunya kamu berubah, hijrah"
5. Dia juga ingin saya jadi muslimah yg berakhlak baik, coba deh, jika Dia tidak menguji saya dengan mengambil 'tuhan lain' di hati saya yaitu mantan saya, sekarang pasti saya masih akan menjadi saya yang dahulu, buruk sekali sifatnya, naudzubillah.

Karena Dia mencabut 'tuhan lain' di hati saya, makanya sekarang saya:
1. Setelah 8 tahun pernah pacaran, 11 bulan ini saya bebas dari kemaksiatan pacaran
2. Saya jadi mulai belajar berpakaian yang lebih baik, menggunakan rok setiap hari, memperlebar khimar, bahkan menggunakan kaos kaki (tadinya sangat malas, dan ternyata ini adalah bagian dari aurat. This sounds not me at all!  ya begitulah skenarionya Allah kalau ingin membuat hambanya sadar)
3. Saya mulai belajar untuk melakukan ibadah sunah lainnya selain daripada solat 5 waktu (Untuk yang satu ini, saya berterima kasih oleh program SSG DT, karena membuat para santrinya terbiasa melakukan ibadah sunah diluar ibadah wajib, alhamdulillah).
4. Perlahan, saya mulai menghapus sifat" saya yang tidak baik, saya ingin sekali mempunyai sifat yang baik, makanya saya terus memperbaiki diri biar kelak bisa jadi istri solehah dan ibu yang baik, dan yang paling penting, supaya Allah sayang sama saya :)
5. Sebisa mungkin mengurangi sifat mudah kesal/emosi dgn perbanyak istigfar kemudian senyum, oh iya, dzikir itu benar benar obat yang paling ampuh untuk hati yang keras, coba deh ;)
6. Untuk sifat" buruk lainnya, saya masih dalam proses untuk menghilangkannya, doakan saya ya :)

Look, hanya dengan mengambil 'tuhan lain' di hati saya, perubahan saya jadi besar dan cukup signifikan bukan?
mungkin itu cara Allah sayang sama saya, cara Allah memberikan karunia dan hidayahnya kepada saya.

Perlahan, saya semakin bisa menerima kenyataan bahwa skenario Allah itu jauh lebih baik, jika kita bisa menerimanya di jalan yang di ridhoiNya.

Semoga proses pemantasan diri ini bisa istiqomah, sampai akhirnya Dia akan berkata:
"kamu sudah siap untuk menyempurnakan setengah agama dengan menikah, dan kado terbaik dari Aku adalah jodoh yang soleh dunia akhirat, yang mencintaiKu seperti kamu yang juga mencintaiKu sepenuhnya"

Amin, allahumma amin.


***KC.



Jumat, 23 Oktober 2015

This might be the reason..

#currentlife

a couple of weeks ago, a good friend of mine asked me this question when we were having a deep heart-to-heart conversation;

"Cu I was wondering, how could you be so different? I meant how could you finally decided wearing those big-hijab and socks and skirt--syar'i to sum up"

And I was like... I answered her question with a simple sentences that came up fast in my mind:
"I just don't know, I feel safer with this, I want Allah to love me more, I want to be much closer with Him" that's all.
But inside my head, this is the complete answer for that question:

I want Allah to love me, I don't care what people think about my fashion style any longer (like, what is the advantage for me if they like my style? nothing, compare if Allah loves me).

I feel like I was 'hurting' Allah so many times, many, many times. I was very tired creating sins, mistakes, everything. I was very tired with my jahiliyah times, I don't wanna live there anymore.

You know, i've been 'hurting' Allah since 8 years ago; my bad behaviour, my relationships with some ex-es, my tight clothes (even already covered with hijab), and many more. But yes, instead of Allah angry with me, Allah kept loving me. Allah gave me healty life, lovely parents and family, good college life, good company to work, everything. How could I not want to love Allah back?

Trust me, if you are now in a luvey wuvey relationship with your boyfriend, I've been at your position for 8 years, and I knew, that was a wrong choice i've ever made. You just haven't realize it yet. Perhaps i was the first, and i'd like to tell you this;

It really is doesn't matter if someone/everyone loves you but Allah hates you.

What can they give to you?

love? nothing's much clearer than the love given by Allah..
Allah is the one who own everyone's soul, heart, brain, feeling. Allah is the one who can control all of them.

But why do you want to be loved by His creator instead of The Creator itself?

All I'm trying to do right now is.....
I'm trying so hard to be loved by my Creator, to make Him love me more, because I believe once He love me, everything's will be fine in the end, both now and life after. Plus, I want to reunite with my parents again in heaven, someday. They are all healthy now, safe and sound. But I know, everything belongs to Him will go back to Him, so now I'm preparing my self if someday my parents left me to Jannah, I will be very happy to meet them again there, because of what? because Allah (is on the way) to love me more and will grant all of my wishes, Aminn Allahumma Amin.


That is why, I am becoming a new me, right now :)

Ps: I am still learning, I'm very far from a definition of perfect, so please remind me if i did something wrong, please remind me to keep istiqomah all the time.. please.


***KC


Rabu, 21 Oktober 2015

Pekerjaan yang menghebatkanmu..

#selfreminder
#foodforthought
#feelslikewritinginbahasa




Beberapa hari yang lalu, saya mempost gambar ini beserta dengan captionnya:


"Berapa gajimu sampai rela kau tinggalkan solatmu?"
Jadi inget kata Aa Gym:
"Aktifitas utama itu Solat, aktivitas lainnya itu sampingan, termasuk kerja.
Tapi rata" orang skrg mindsetnya kebalik; yang utama itu kerja, solat malah sampingan--entar entaran, ngejar deadline, males dsb. Naudzubillah"

"Padahal Allah udah manggil, kalo direktur manggil aja kita lgsg cepet dateng; kalo Allah manggil, malah entar. Padahal dunia dan segala isinya itu kecil bgt dibanding akhirat"

"Pikir lagi, sibuknya pekerjaan sehingga menomersekiankan Allah, berkah atau tidak? Jabatan dan gaji itu ujian; kalo malah bikin jauh dari Allah itu sia sia, sehebat apapun pekerjaannya, tapi kalo bikin makin dekat dan bersyukur dan menomer 1kan Allah baru pekerjaan, berkah yg di dapat"

Jadi suatu ketika, saya pernah mendengar tausiah dari Aa Gym soal pekerjaan.
Begini kira kira isinya:

"hebat atau tidaknya suatu pekerjaan, bukan dilihat dari besarnya gaji dan tingginya jabatan, itu semua hanya ujian.
pekerjaan yang biasa-biasa saja, tapi kemudian anda bisa solat tepat waktu, anda bisa solat dhuha, anda mempunyai teman dan lingkungan yang mendukung untuk bisa lebih dekat dgn Allah, anda rajin sedekah walaupun gajinya kecil, itu adalah karunia dari Allah, itu pekerjaan yang menghebatkanmu.

sebaliknya,

gaji besar, jabatan bagus, tetapi solatnya selalu ditunda karena diperbudak dunia (tugas kantor), lingkungan tidak mendukung untuk bisa mempunyai akhlakul karimah dan beramal soleh; jadi sombong, jadi ngerasa paling hebat, jadi semena-mena, naudzubillah, itu semua hanya sia-sia. tidak barokah.

apalagi,

kalo gaji seadanya, posisi juga biasa saja, tetapi solatnya selalu ditunda dan pekerjaannya tidak membawa kebaikan untuk bekal akhiratnya, itu yang lebih sia-sia.

bersyukur, ketika pekerjaanmu bisa mendekatkanmu dengan Nya,
introspeksi, jika pekerjaanmu memperbudak dunia mu dan menjauhkanmu dari Nya."

Lalu saya terdiam, saya melihat kepada keadaan pekerjaan saya yang sekarang.

  • Gaji saya biasa saja--dibandingkan dengan teman teman lain di Jakarta yang sudah punya pengalaman 1 tahun bekerja, tetapi untuk sekelas Bandung, saya bersyukur bisa mendapatkan gaji yg sekarang, asuransi di cover, makan siang juga difasilitasi kantor.
  • Kantor tempat saya bekerja bukan perusahaan yg sudah berdiri puluhan atau ratusan tahun seperti perusahaan teman teman saya yang sudah established sekian lama--saya startup, baru berdiri 3 tahun. Jumlah karyawannya juga bukan ribuan atau ratusan masih puluhan. Tetapi karena masih develop, saya bisa belajar banyak hal, saya bisa kesana kemari belajar beberapa ilmu; marcomm/marketing/sales/bahkan sedikit mengenai IT (dikittt hahaha). Karena jumlah karyawan yang masih berjumlah puluhan, disini tingkat kekeluargaan kami menjadi tinggi. Lebih bisa menjadi dekat dengan satu sama lain, lebih bisa bonding dan mempunyai teman, beneran teman kantor ya, bukan cuma 'rekan' kantor :)
  • Lokasi kantor saya juga bukan di pusat kota, bukan di pinggir jalan raya besar, bukan di gedung menjulang tinggi belasan lantai. Kantor saya di perumahan, gedung 3 lantai yang dimiliki oleh CEO saya sendiri. Bersyukurnya, karena di perumahan, suasana kantornya tenang, tidak ada macet, dan dingin karena berada di dataran tinggi. Bersyukurnya lagi, gedung kantornya juga unik, dan tidak memiliki lift/eskalator, jadi alhamdulillah bisa sekalian olahraga kalo naik turun lantai satu sampai lantai 3 :D
  • Yang lebih membuat saya bersyukur, lingkungan kantor saya mendukung untuk bisa lebih istiqomah dalam mendekatkan diri kepada Nya. Perlahan saya mulai mengganti semua celana bahan/jeans menjadi rok, perlahan menggunakan kaos kaki, perlahan mulai menggunakan kerudung lebar. Alhamdulillah kantor saya tidak ada masalah untuk itu semua. Selain itu, jarak dari kantor saya ke masjid juga dekat, jalan kaki 2 menit sampai. Dan ada beberapa teman kantor yg rutin kesana, ontime. Setia mendatangi panggilan Nya dan meninggalkan pekerjaannya setiap adzan dzuhur dan ashar berkumandang. Saya jadi terbawa dan suka ikutan, dan mulai mengajak teman wanita di kantor juga untuk bergabung, alhamdulillah, indah rasanya.
  • Lokasi kantor saya juga dekat dengan kampus, 10 menit naik motor, alhamdulillah.
Jadi, terlepas dari beberapa point kekurangan pekerjaan saya, saya jauh lebih bisa melihat karunianya, barokahnya. Terima kasih Aa telah mengingatkan saya yang masih perlu banyak belajar ini.

Pernah sesekali saya merasa jenuh dan bosan, ingin rasanya pindah ke perusahaan yg sudah establish besar di ibu kota (seperti dahulu) tetapi kadang saya berfikir:

jika ingin bekal akhiratnya menang banyak, nikmat dunianya kecil.
jika nikmat dunia menang banyak, bekal akhiratnya kecil.
untuk balance itu susah.

kalaupun ada yang bisa balance, mashaa allah, luar biasa, saya akan iri dengannya dan tolong ajarkan saya bagaimana cara membaginya :')

Untuk saat ini, saya masih bersyukur dengan pekerjaan dan karunia yang Allah telah berikan, jauh lebih bisa mendekatkan saya denganNya, Inshaa Allah. 

Bagaimana dengan pekerjaan anda? mari terus introspeksi agar bisa menjadi pribadi yg lebih baik lagi di mata ILLAHI, Bismillah :)


***KC

Selasa, 20 Oktober 2015

Little Wings Cafe & Library

#CurrentLife

    Last Wednesday when we had one day-off due to Islamic New Year 1437 H, me and my dorm mate, Kiki, went to a small, pretty place called Little Wings Cafe & Library. Since 2 years ago I knew this place, and finally I got a chance to visit this place, yaey!





Oh anyway, we accidentally wore the same pink hijab ;)




    The whole places were a good spot to take pictures, that's why there are a lot of people who did prewed photography here, or even photoshoot for magazine, etc etc.





    The foods were good and the price was quiet cheap (but 15% tax+service), a lot of novels to read, nice music backsound, a good combination to chill. 
    Look how we enjoyed our day off that much! Pardon my silly face :'D




Thank you LWCL, will definitely come again next time! :)

    Little Wings Cafe & Library
    Address: JL. Cigadung Raya Barat No. 2 RT01 RW03, Cibeunying Kaler, Jawa Barat. Phone:(022) 82522652. Hours: 12-9pm

*** KC

Jumat, 16 Oktober 2015

Vietnam Part III - Ho Chi Minh

#Latepost
#April2014
Continuing this post Vietnam Part II

Went back to Ho Chi Minh / Hanoi and spent the rest of my holiday at this city.
Arrived in Hanoi almost evening and directly searched for a hostel around district 1 for backpacker. I got one, at Thien Hong. My rules for searching for the hostel are price is number one, clean, wifi, toilet inside. And for Thien Hong the price and the room was very good. Pay for about VND 180.000 / $8 at that time.

After took a bath, I went outside to have dinner, took a night walk around the district, and scrolled around the city. Anyway, the hostel location was in a small alley, full of middle-low home residences. But I like this feeling, I felt like i'm in Indonesia because the people are nice. I love talking to the chef, and she was very nice.
I ate sticky rice, a super delicious food I have ever eaten in Vietnam hahaha. After that, I walked near Hanoi famous building to see a night market. Took a pict with the roving police, bought a coconut drink from a lovely women, met Mr Phi and my aiesec friend, and at 11pm went back to the hostel because I was so tired and sleepy.




The next day,
I moved to another hostel because my room has no longer empty (booked by another visitor), and I got one at Mimi Backpacker Hostel, my favorite hostel in Saigon. The price around $7 and include breakfast. The family owner was verrry humble! the hostel was clean, and with wifi. Aaand the owner has a grandchild and he is supa cuteeeee >.<
Done check-in, I asked people where can I rent a motorbike, because I wanted to go around city and visit some places in Hanoi. I got one motorbike, yay!
"Did you know that Vietnam’s roads are amongst the most dangerous in the world with more than 14,000 deaths per year caused by traffic accidents? According to Ho Chi Minh City reporter and regular motorcycle commuter Nghiem Cuong, if you can get a handle for traffic in Vietnam, you can manage anywhere.
“If you can drive a car or bike in Vietnam, you can drive anywhere in the world,” Mr Cuong says. The first thing to understand that it moves like water in a stream around a stone. The trick is not to do anything erratic - stopping is just as dangerous as moving too quickly. Vietnamese people are used to slowly moving around pedestrians so any unexpected movements may make things difficult for everyone."








My Last Day in Vietnam





At bus station, waiting for a bus to airport
See you when I see you again, Vietnam!

Arrived in SG for transit, hello again SG!

Vietnam Trip 5days/4nights
USDRp
Flight jkt-vietnam-jkt$170 1700000
Hostel Hideout / 1 night$6 60000
Thien Hong Guesthouse / 1 night$8 80000
Mimi Backpacker Hostel / 1 night$7 70000
Guest House in Mui Ne / 1 night$9 90000
Rent jeep in Mui Ne 5 hours$12 120000
4 tourism places in Mui Ne$2 20000
Bus Hanoi-Mui Ne-Hanoi$10 10000
Rent Motorbike$5 50000
Meals 4 days, each $5$20 200000
Total Expenses2400000
Expense exclude flight ticket700000
Consider 1USD = 10k at that time

Look, I just spent less than 3 million rupiah for a very good trip to Vietnam!
I was the happiest kid aliveeeee :'D


***KC